Selasa, 06 November 2018

Oumuamua, Asteroid atau Pesawat Alien?


KabarUFO, Jakarta - Sejak pertama kali ditemukan pada akhir 2017 kemarin, Oumuamua masih diselimuti misteri dan mengundang rasa penasaran.

Mengingat ukurannya yang sangat besar (sebesar stadion), orbit yang tak biasa, kecepatannya yang sangat tinggi, berwarna merah, serta bentuknya tak mirip asteroid pada umumnya, banyak yang berasumsi kalau objek misterius tersebut mungkin adalah roket riset milik alien.

Seperti yang dilansir dari NBC News, para ilmuwan dari Harvard University bahkan menulis kalau Oumuamua mungkin adalah pesawat alien, seperti yang tertulis di makalah The Astrophysical Journal Letters yang akan terbit pada tanggal 12 November 2018 nanti.

"Mungkin (Oumuamua) adalah sebuah satelit/roket riset yang dikirim sengaja ke Tata Surya kita untuk menyelidiki Bumi, oleh peradaban alien," tulis para ilmuwan Harvard tersebut di The Astrophysical Journal Letter.

Bahkan sesudah melakukan beberapa analisis matematis secara hati-hati, para ilmuwan menyatakan kalau Oumuamua bisa juga pesawat alien.

"Sangat tidak mungkin untuk menebak tujuan di balik Oumuamua tanpa data lebih," tulis Avi Loeb, Chairman di departemen astronomi Harvard, sekaligus salah satu penulis di makalah tersebut.

Rekan Loeb di penelitian ini, Shmuel Bialy, dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, mengakui kalau skenario Oumuamua adalah sebuah pesawat alien adalah pendapat yang 'eksotis'.

"Namun kita juga tidak boleh menutup mata kalau Oumuamua bisa juga merupakan komet atau asteroid dari galaksi lain," ujar Seth Shostak, astrnom senior di SETI Institute di Mountain View, California, AS.

Coryn Bailer-Jones, astronom dari Max Planck Institute for Astronomy di Heidelberg, Jerman, juga mengatakan pendapat serupa. "Dalam sains kita harus bertanya kepada diri sendiri, di mana buktinya?

Sementara Bailer-Jones, yang awal tahun ini memimpin sekelompok ilmuwan yang mengidentifikasi empat buah bintang kerdil, juga mengungkapkan rasa penasaran terkait orbit vertikal dari Oumuamua ketika mengelilingi Tata Surya.

"Tapi mengapa mengirim pesawat untuk melakukan hal ini? Jika itu memang pesawat, mengapa mengambil orbit yang jauh dari Bumi? Tentu banyak yang berkata kalau itu dilakukan para alien untuk menipu manusia. Banyak yang terus mengungkapkan pernyataan-pernyataan yang tak didukung dengan bukti yang kuat untuk menopang ide tersebut," ungkap Bailer-Jones.

Namun Loeb berkata kalau dugaan tersebut adalah 'murni saintifik dan berdasarkan pada bukti.

Kemudian, seperti yang dilansir dari Motherboard, Karen Meech, salah satu ilmuwan yang terlibat di publikasi penemuan Oumuamua untuk pertama kalinya, mengatakan kalau akselerasi aneh dari Oumuamua belum diamati sepenuhnya.

"Makalah dari Bialy dan Loeb tidak memaparkan argumen yang bagus. Perlu adanya bukti kuat untuk mendukung klaim ini," sanggah Meech.

Sementara Olivier Hainaut, salah satu ilmuwan yang terlibat di penelitian awal Oumaumau mengatakan kalau cara terbaik untuk menanggapi teori eksentrik adalah dengan santai. Jika anda googling di internet, tentu bakal dapat teori-teori yang lebih gila lagi," candanya.


Oumuamua (secara resmi dinamai dengan 1I/2017 U1; sebelumnya C/2017 U1 (PANSTARRS) adalah objek antarbintang yang pertama dikenal yang melewati Tata Surya. Objek ini ditemukan pada lintasan hiperbola eksentrik oleh Robert Weryk pada 19 Oktober 2017, 40 hari setelah berputar mengelilingi Matahari.

Pengamatan pertama dilakukan oleh teleskop Pan-STARRS ketika objek berada pada 0,2 AU (30.000.000 km; 19.000.000 mi) dari Bumi, dengan posisi menjauh dari Matahari.

Objek ini awalnya diasumsikan sebuah komet, kemudian diklasifikasikan sebagai asteroid satu minggu kemudian. Objek ini adalah benda pertama dari objek antarbintang.

Akibat lintasan hiperbola, benda ini akan melewati orbit Neptunus pada tahun 2022 dan meninggalkan sistem Tata Surya kira-kira 20.000 tahun. Jumlah waktu objek tersebut melayang di antara bintang-bintang galaksi cakram ini belum diketahui.

Berdasarkan 34 hari observasi arc, eksentrisitas orbit ‘Oumuamua ini adalah 1,20, yang paling tinggi dari objek yang belum diamati dalam sistem Tata Surya.

Eksentrisitas tinggi dari orbit ‘Oumuamua, baik orbit masuk dan keluar, menunjukkan bahwa benda itu tidak pernah terikat gravitasi dengan Tata Surya dan objek antarbintang karena kecepatan masuk yang lebih cepat daripada kecepatan lepas Matahari.

Benda ini bergerak dalam arah yang berlawanan dari orbit planet-planet, pada kemiringan ke ekliptika hingga 60°. Arah gerakan dari ‘Oumuamua adalah 6° dari apeks Tata Surya. [atr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar