Halaman

Halaman

Kamis, 25 Juni 2020

Para Senator di AS Ingin Agar Laporan Kasus UFO Milik Pemerintah Jadi Lebih Transparan ke Publik



KabarUFO, Jakarta - Pihak United States Senate Select Committee on Intelligence (SSCI) menyerukan agar para badan intelijen dan Departemen Pertahanan mengumpulkan semua data milik kasus UFO milik mereka, untuk sebuah analisis publik.

Dilansir dari Politico, ketentuan tersebut menimbulkan debat publik yang tak biasa di Capitol Hill; mengenai seberapa dalam pemerintah Amerika Serikat telah meneliti fenomena UFO.

"Pihak Comitee menyadari kalau tidak ada kekompakan serta proses yang komprehensif di antara tiap pemerintah federal dalam mengumpulkan serta menganalisa fenomena UFO, mengingat potensi ancamannya," ungkap pihak SSCI.

"Comitee juga memahami kalau isu intelijen mungkin sensitif; meskipun begitu, pihak Comitee menemukan kalau pembagian informasi dan koordinasi antara sesama komunitas intelijen sangat tidak konsisten, dan masalah ini tidak terlalu diperhatikan oleh para pimpinan senior," tambah mereka.

Analisis dari dokumen-dokumen UFO ini rencananya akan diselesaikan oleh para direktur dari badan intelijen nasional dan sekertaris departemen pertahanan dalam waktu 180 hari ke depan.

Kini, panel Senat tersebut yang dipimpin oleh Senator Marco Rubio, akan mengumpulkan semua informasi relevan ke satu pintu saja. Termasuk data-data dari FBI, satelit, agen mata-mata, Kantor Intelijen Angkatan Laut, dan lain-lain.

Selain itu, pihak SSCI juga ingin tahu bagaimana cara para badan intelijen membagikan informasikan, serta siapa yang bertanggung jawab untuk laporan tersebut.

Langkah dari SSCI ini merupakan pijakan besar bagi publik yang sudah bertahun-tahun ingin tahu transparansi kasus-kasus UFO yang telah terjadi.

Masih belum jelas bagaimana undang-undang ini akan diterima oleh seluruh anggota Senat. Saat ini, Senat Amerika Serikat terdiri dari 100 orang senator (ada 50 negara bagian dan masing-masing negara bagian memiliki dua senator). Lalu belum jelas juga tanggapan pihak Gedung Putih akan hal ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar